Hari ini, mestinya jadi hari Senin yang menyenangkan!
SEMESTINYA (bold underline italic-red)
Kenapa begitu?
Karena gue udah berhasil ngerjain 53 soal matematika dari 340 soal PR yang dikasih Bu Dwi.
Karena gue mendengar Danang Ilham siaran di Sahur Cihuy at prambors (fyi : mereka temanku)
Karena hari ini gue ketemu temen-temenku di sekolah lagi.
Dan karena karena karena lainnya yang terlalu bullshit.
Jangan lupa, hari ini gue masih Midtest. Yieeeks, midtest nya enggak tuntas, mesti kepotong weekend, walhasil hasrat binal bernama malas menyambangi.
Dan untuk pelajaran Bahasa Indonesia petantang petenteng enggak belajar.
Cuma belajar sejarah dari LKS dan modul bimbel.
Sampai sekolah, rambut masih wangi.
Dan alhamdulillah hari ini sudah mulai puasa lagi.
Bagusnya lagi, aku enggak terlambat.
Dan peta Indonesia buat PR geografi sudah digambarin dengan rapihnya sama my freaky best friend, Adya Rahadianto. Uuups. *tanduk iblis*
--fyi : kita (gue, adya, dan adryan fans club lainnya) adalah orang-orang freak yang memiliki banyak mimpi--
thanks to Adya so much! Mmmuuuaaaahhh *cium basah*
hueeeks.
Setelah sukses melewati adegan mengisi legenda peta industri sambil bergosip dan berhaha-hihi ria, mulailah midtest jam pertama, bahasa Indonesia.
Yang ngawas bu Juju, guru Bahasa Indonesianya langsung, alamat sial nih! Pasti susah nyontek buat pelajaran yang dia ajarin, toh?
Untung cuma 2 soal yang aku enggak tau dan 2 soal yang aku enggak PD. Beres deeeh!
Setelah diselingi istirahat setengah jam, masuklah midtest jam ke dua, yaitu sejarah. HISTORY.
Makanan anak ips. seharusnyaaa!
Dan yang bikin heran, begitu bel berdesing nyaring bikin kebelet kencing sambil guling-guling guru pengawas ruang 10 belum juga tiba.
Tau-tau, ada satu cewek yang ternyata guru ppl --di sekolah gue, ada beberapa guru ppl dari UNJ yang praktek ngajar satu semester, dan masih muda-- dengan kerudung dan baju berwarna biru, berkata "Ketty masuk dulu yah, tunggu sebentar."
Gue kaget!
Dari mana dia tau nama gue? Segitu populernya kah gue?
Atau.... atau... atau... karena atau lainnya?
Gue masih mangkal di depan ruangan 10, bersama teman sekelas kelas 12 lainnya.
Sendy, Eya, Yvonne.
Sendy tiba-tiba sampai pada topik, "gue sebel banget sama guru ppl yang cowok yang pernah ngawas kita."
Eya menyahut, "Pak sigit?"
Gue menimpali, "Diapain lo sama dia?"
Yvonne nimbrung "Di pegang pantatnya?" Ini lebih ke pernyataan atau pertanyaan yang ngancem. haduuuh.
Sendy menggeleng cepat, "Enggaklah! Enak aja, pokoknya sebel deh gue."
Eya dan gue penasaran, "Ya kenapa Sen?"
Tau tau Yvonne sadistik, masuk ke kelas neriakin "Eh si Sendy di pegang pantatnya sama Pak Sigit." Ngawuuuur woy! haha.
Terang saja bahana tawa tersembul. *Apa sih ini?*
Enggak disangka, muncul dua cewek berjilbab di ujung koridor menuju ruang 10.
GUE langsung lari kedalam, dalam hitungan 1... 2... 3...
GUBRAK!!!
Anjriiiiit, gue kesandung tasnya Eya, gue melayang dan terbang kayak superman terus jatuh telungkup. Buseeeet.
Gue bangun dalam keadaan kaget di iringi tawa seruangan.
Yang perlu anda anda ketahui, ISINYA RUANGAN 10 BUKAN HANYA KELAS 12 TAPI JUGA KELAS 10. Siaaaal!
Dan detik berikutnya yang gue lakukan adalah tertawa keras sambil merutuki kebodohan gue.
HAHAHAHAHAHA. stupid!
begitu guru-guru berjilbab itu masuk, yang juga akhirnya gue tau dua-duanya guru ppl, gelegar tawa belum berenti.
Guru ppl yang berbaju biru, jadi jutek dan itu nyebelin banget!
Anak kelas 10 yang duduk disamping gue, namanya hutha masih ketawa. "puas lo yeee?"
Enggak apa-apa, gue ikhlas, gue kan menghibur seisi ruangan yang sudah diserang lapar dan stress karena ujian. Anggap saja ibadah.
Ya Allah, anggap saja ini ibadah, kasih pahala yang banyaaak ya Allah. Amiiin. :)
Disambut lah gue dengan soal sejarah, karena merasa udah belajar, gue pun PD membuka soal.
Pas gue baca nomor terakhir, nomor 40. Udah ciut karena gue enggak tau jawabannya. bete.
Benar aja, dari 40 soal yang nongol, cuma 18 yang terjawab dengan yakin.
Mau menyemburkan aksi tanya dan bertanya, susaaaah.
guru ppl nya rese, yang baju biru jutek, yang baju merah -Bu Mega- baik sih, tapi tetep aja enggak ngasih kesempatan. Hueeeks.
Dan akhirnya suara gemuruh kesel misuh-misuh menjadi syahdu. SOALNYA SUSAAAAH banget!
Ini bukan karena enggak belajar, tapi usut punya usut sumber bacaan materinya beda sama yang kita baca. BETE. -___-'
Walhasil, pas keluar gue dapet sambutan tertawaan. Ya ya ya saya terima kawan. Hahaha.
Gue masih terlalu kesel sama guru ppl berbaju biru yang memasang aksi jutek. Hmmm, gimana enggak dikerjain anak-anak yang lain yaa? Kesannya aja enggak friendly. Bu Mega sih masih asik. ups, pilih kasih dan jujur banget sih gue!
HEH.
Ya udah lah gue pulang aja.
Masih memerlukan topeng nih, maluuuu gan!
Anyway, baru berasa nih, nyeri punggung dan memar di lutut.
Ada kenang-kenangannya deh gue.
By the way, kok guru-guru ppl itu pada tau nama gue yaa?
*weeeey GR banget lo ket!* timpuk pake sendal.
No comments:
Post a Comment